PENINGKATAN MITIGASI DAN SIMULASI KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT BENCANA SEKOLAH DI MTS DARUROHMAN CIMANGGUNG SUMEDANG
Keywords:
Bencana sekolah, mitigasi, simulasi, tanggap darurat, Emergency Response, Mitigation, School Disaster, SimulationAbstract
Bencana longsor dan banjir bandang yang terjadi pada tahun 2020 dan 2022 telah menyebabkan kerusakan signifikan terhadap sarana prasarana serta menutup akses utama menuju MTs. Darurohman, sehingga menghambat proses pembelajaran. Hingga kini, belum ada edukasi mengenai Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), jalur evakuasi yang jelas, maupun sarana darurat yang memadai di sekolah. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan mitigasi dan kesiapsiagaan bencana di lingkungan sekolah dengan pendekatan edukatif dan praktis. Program ini melibatkan berbagai kegiatan, seperti sosialisasi manajemen penanggulangan bencana, edukasi kesiapsiagaan menghadapi bencana longsor, aplikasi penanganan trauma fisik pascabencana, praktik perawatan luka sederhana, teknik pembidaian, serta simulasi tanggap bencana dan latihan prosedur evakuasi aman. Peserta kegiatan terdiri dari siswa dan guru MTs. Darurohman. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test menggunakan kuesioner untuk mengukur peningkatan pengetahuan. Hasil post-test menunjukkan bahwa 27% siswa memiliki pemahaman yang baik tentang mitigasi bencana, meningkat dibandingkan dengan hasil pre-test.
Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan mendapat respons positif dari mitra, yang aktif mengikuti setiap sesi pelatihan. Program ini memberikan manfaat nyata dalam meningkatkan kesiapsiagaan siswa dan guru menghadapi bencana. Diharapkan, hasil kegiatan ini dapat diterapkan secara berkelanjutan oleh sekolah dan menjadi bagian dari sistem mitigasi bencana di MTs. Darurohman.
Selain itu, model pelatihan ini dapat direplikasi di sekolah lain yang menghadapi risiko bencana serupa untuk meningkatkan kesiapsiagaan komunitas pendidikan secara lebih luas. Keberlanjutan program ini diharapkan mampu menciptakan budaya sadar bencana di sekolah dan memperkuat sinergi antara pihak sekolah, masyarakat, serta pemerintah dalam upaya pengurangan risiko
bencana.
Landslides and flash floods in 2020 and 2022 caused significant damage to infrastructure and blocked the main access road to MTs Darurohman, disrupting the learning process. Until now, there has been no education on the Disaster Safe Education Unit (SPAB) program, no clear evacuation routes, and no adequate emergency facilities at the school. Therefore, this community service initiative aims to improve disaster mitigation and emergency preparedness in the school environment through educational and practical approaches. The program includes various activities, such as disaster management education, preparedness training for landslides, postdisaster physical trauma management, basic wound care and splinting techniques, disaster response simulations, and proper evacuation procedures. Participants included students and teachers of MTs Darurohman. Evaluation was conducted using pre-test and post-test questionnaires to measure knowledge improvement. Post-test results showed that 27% of students had a good understanding of disaster mitigation, an increase from the pre-test. The program was successfully implemented and received positive responses from participants, who actively engaged in each training session. This initiative has proven beneficial in enhancing the preparedness of students and teachers in facing disasters. It is expected that the results can be continuously applied by the school and become part of its disaster mitigation system. Additionally, this training model can be replicated in other schools facing similar risks to enhance disaster preparedness in educational communities.
The program’s sustainability is expected to foster a disaster-aware culture and strengthen collaboration between schools, communities, and local authorities.