MENINGKATKAN RESILIENSI PASIEN PENYAKIT KRONIS DENGAN GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL PASKA PANDEMI COVID-19

Abstract

Semakin banyaknya masalah fisik pada pasien penyakit kronis berdampak pada semakin tingginya gangguan mental emosional yang dialami dan bepengaruh terhadap resiliensi pasien. Resiliensi sebagai benteng ketahanan diri untuk bertahan di tengah kondisi kesehatan yang dialami, perlu ditingkatkan. Tujuan kegiatan ini adalah mengidentifikasi tingkat pengetahuan pasien tentang penyakit kronis, kesehatan mental-emosional, dan resiliensi, mengidentifikasi masalah kesehatan mental-emosional, tingkat resiliensi dan kemampuan dalam melakukan positif self-talk, relaksasi lima jari dan yoga. Menggunakan Participatory Action Research (PAR). Jumlah sasaran 30 orang, masyarakat dengan penyakit kronis. Masalah kesehatan mental emosional diukur dengan SRQ-20, tingkat resiliensi dengan CD-RISK 40, tingkat pengetahuan dengan metode test dan kemampuan penguasaan keterampilan dengan Standar Prosedur Operasional (SOP). Hasil sebagian besar mengalami masalah kesehatan mental emosional 19 orang (63,3%), meningkatnya pengetahuan sasaran pada pos test menjadi baik sebanyak 17 orang (56,7%), sebagian besar subjek tingkat resiliensinya tingkat sedang: 15 orang (50%), sebagian besar skor SRQ-20 ≥ 7 sebesar 19 orang (63,3%), dan kemampuan dalam melakukan keterampilan self talk positive, berpikir positif, relaksasi lima jari dan yoga meningkat. serta terbentuk kelompok lansia yang resilien.

The increasing physical problems in patients with chronic diseases lead to higher emotional-mental disturbances, which affect the patients' resilience. Resilience, as a selfdefense mechanism to cope with the health conditions experienced, needs to be enhanced. The aim of this activity is to identify patients' knowledge levels about chronic diseases, mentalemotional health, and resilience, identify mental-emotional health issues, resilience levels, and their ability to perform positive self-talk, the five-finger relaxation technique, and yoga. The method used is Participatory Action Research (PAR). The target group consists of 30 individuals with chronic diseases. Mental-emotional health issues were measured using SRQ- 20, resilience levels with CD-RISK 40, knowledge levels through tests, and skills proficiency through Standard Operating Procedures (SOP). The results show that the majority experienced mental-emotional health issues, with 19 individuals (63.3%) affected. Knowledge improved in the post-test, with 17 individuals (56.7%) demonstrating good knowledge. Most subjects had a moderate level of resilience, with 15 individuals (50%). Additionally, the majority of SRQ-20 scores were ≥ 7, with 19 individuals (63.3%). The subjects' ability to perform positive self-talk, positive thinking, the five-finger relaxation technique, and yoga improved, and a resilient elderly group was formed.