EDUKASI KESEHATAN DENGAN MEDIA BOOKLET TERHADAP PENGETAHUANDAN SIKAP PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS PADA WANITA BERISIKO

Abstract

Osteoporosis merupakan kelainan dimana terjadi penurunan massa tulang dan sering terjadi pada wanita yang berusia diatas 50 tahun. Hasil penelitian Persatuan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) tahun 2016 menemukan bahwa sekitar 80% penderita penyakit osteoporosis adalah wanita, hal ini disebabkan pengaruh hormon estrogen yang mulai menurun kadarnya dalam tubuh sejak usia 35 tahun. Permasalahan mitra Masyarakat di kelurahan Bubulak belum mengetahui tentang penyakit osteoporosis serta pencegahannya Di Kelurahan Bubulak belum pernah di lakukan kegiatan edukasi tentang osteoporosis dan cara pencegahanya. Tujuan kegiatan PKM adalah meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang pencegahan osteoporosis melalui edukasi dengan media booklet pada wanita beresiko osteoporosis. Peserta PKM kader dan wanita yang beresiko osteoporosis 40 orang. Hasil kegiatan PKM ini adalah tingkat pengetahuan kader dan wanita beresiko osteoporosis sebelum edukasi sebagian besar kurang, setelah edukasi berubah menjadi sebagian besar baik. Sikap kader dan wanita beresiko osteoporosis terhadap osteopororsis dan pencegahannya sebelum edukasi sebagian besar bersikap negatif dan setelah edukasi sebagian besar bersikap positif. Luaran yang dihasilkan adalah Booklet tentang panduan praktis pencegahan Osteporosis dan adanya HKI Booklet tentang panduan praktis pencegahan Osteporosis.

Osteoporosis is a disorder where there is a decrease in bone mass and often occurs in women over 50 years of age. The results of research by the Indonesian Osteoporosis Association (PEROSI) in 2016 found that around 80% of osteoporosis sufferers are women, this is due to the influence of the estrogen hormone which begins to decrease in levels in the body from the age of 35 years. Partner problems: The community in Bubulak sub-district does not know about osteoporosis and how to prevent it. In Bubulak sub-district, educational activities have never been carried out about osteoporosis and how to prevent it. The aim of PKM activities is to increase knowledge and attitudes about preventing osteoporosis through education using booklets for women at risk of osteoporosis. 40 PKM cadre participants and women are at risk of osteoporosis. The results of this PKM activity were that the level of knowledge of cadres and women at risk of osteoporosis before education was mostly poor, but after education it changed to mostly good. The attitudes of cadres and women at risk of osteoporosis towards osteoporosis and its prevention before the education were mostly negative and after the education the majority were positive. The output produced is a booklet about practical guidelines for preventing osteoporosis and an HKI booklet about practical guidelines for preventing osteoporosis.